Kun fayakun (Arab: كُنْ فَيَكُونُ) adalah frasa dalam Al-Qur'an yang berarti "Jadilah, maka jadilah!" Frasa ini merujuk pada kemahakuasaan Allah dalam menciptakan segala sesuatu hanya dengan firman-Nya, seperti yang dijelaskan dalam beberapa ayat, salah satunya Al-Baqarah ayat 117 dan Yasin ayat 82. Maknanya menunjukkan bahwa kehendak Allah adalah mutlak dan akan terwujud secara instan tanpa memerlukan proses atau perantara.
Ternyata Aku lupa melibatkan Tuhan di perjalananku sebelumnya, betapa sakit dan tidak pernah menyangkanya aku akan melewati cobaan yang satu ini, aku terlalu menggunakan perasaan, aku lupa menggunakan Logika. dan setelah semua terjadi aku baru tersadar betapa bodohnya aku sebelumnya, betapa gilanya aku sebelumnya, betapa acuhnya aku kepada tuhan atas segala perbuatanku sebelumnya. Aku lupa kalau semua ini kehendak tuhan.
Aku pernah berpikir, luka yang ia tinggalkan akan selamanya membuatku tersungkur. Rasa tidak dihargai, rasa dikhianati, semua itu menancap begitu dalam di dadaku. Namun setelah semua air mata kering, aku justru menemukan pelajaran paling berharga: bahwa Tuhan sedang menuntunku untuk lebih kuat, lebih sadar, dan lebih bijak dalam mencintai.Aku sudah seikhlas itu sekarang. Aku tidak lagi ingin menimbang kesalahan atau mengingat janji-janji yang tak ditepati. Aku sudah mengerti, cinta tanpa logika bisa membutakan, dan semoga di hubungan berikutnya, aku lebih paham bagaimana menjaga hati dengan lebih waras, tanpa harus kehilangan diriku sendiri.
Aku tidak dendam. Tidak ada ruang lagi untuk amarah di dalam dadaku. Justru aku berterima kasih, karena dari perih yang ia tinggalkan, aku belajar untuk mengejar semua mimpi-mimpiku dengan lebih keras lagi. Aku ingin menjadikan luka ini sebagai bahan bakar, bukan belenggu.Aku memaafkan semua kesalahannya. Meski dulu aku tak pernah terbayang, bahwa ia bisa melukai hatiku sedalam itu. Tapi aku tahu, manusia bisa berubah, bisa khilaf, bisa salah. Dan aku memilih untuk menutup lembaran itu dengan hati yang lapang.
Aku percaya, setiap perpisahan bukan akhir, melainkan awal dari jalan yang lebih baik. Dan untukku, aku akan terus berjalan. Dengan hati yang lebih kuat, dengan mimpi yang lebih tinggi, dengan doa yang tak pernah berhenti.Karena sekarang aku tahu, kehilangan bukan berarti kehancuran. Kehilangan hanyalah cara Tuhan mengajarkanku arti keikhlasan yang sebenar-benarnya.
Namun dari semua ini, aku akhirnya sadar: cinta saja tidak pernah cukup untuk menjaga sebuah hubungan tetap sehat. Cinta bisa menjadi bahan bakar, tetapi untuk benar-benar bertahan, ia harus diiringi dengan tanggung jawab, kesetaraan, integritas diri, dan karakter yang kuat. Tanpa semua itu, cinta hanya akan rapuh, gampang roboh, dan penuh luka.
Aku belajar, bahwa tidak akan pernah ada perselingkuhan dalam bentuk apa pun yang bisa ditoleransi. Sekecil apa pun, itu tetap pengkhianatan. Aku tahu value diriku, aku paham betul siapa diriku, dan aku bukan seseorang yang bisa terus-menerus dibohongi. Aku orang yang paling realistis dan logis yang aku kenal, dan logikaku selalu berkata: pengkhianatan bukan sekadar kesalahan, itu adalah pilihan sadar untuk merusak kepercayaan.
Bagiku, perselingkuhan adalah cermin dari karakter yang buruk, dari integritas diri yang rendah. Tidak ada alasan, tidak ada pembenaran. Sekali dilakukan, semua pondasi runtuh. Dan aku tidak akan menurunkan nilai diriku hanya untuk menoleransi keburukan yang seharusnya tidak pernah terjadi.
Aku yakin, suatu saat nanti, akan ada seseorang yang benar-benar tahu bagaimana memperlakukan aku dengan baik. Seseorang yang bisa mencintaiku dengan tulus, tidak sekadar dengan kata-kata, tapi juga dengan tindakan yang nyata. Seseorang yang memahami bahwa cinta sejati butuh komitmen, tanggung jawab, dan kesetiaan tanpa syarat.Sampai saat itu tiba, aku akan terus menjaga diriku sendiri, membangun mimpiku, dan menguatkan hatiku. Karena aku tahu, aku layak dicintai dengan cara yang paling tulus dan paling jujur.
Terimakasih Bang Reinaldi, Temukan Kehidupan Seutuhnya dengan Sebaik-baiknya.
Chat Terakhir dari kamu yang akan menjadi bagian reminder aku untuk tetap semangat menjalani hidup.
(aku juga gamau nyerah, aku aku yakin kamu orang baik, aku yakin kamu bisa berproses lebih baik, aku harap kamu bisa benar-benar berubah dan memperbaiki diri untuk diri kamu sendiri bukan untuk orang lain, aku harap kedepannya kamu bisa jauh lebih menghargai perempuan lain"